Rindu, Boleh?

Posted on Updated on

dua-anak-jalan-bergandengan-tangan1

Kalau aku rindu, bolehkah ku tulis sajak-sajaknya disini?
Bukan ingin mencari sensasi agar kalian tau aku sedang merindu
Hanya saja dengan apa lagi bisa ku luapkan rasa ini
Kalau bukan dengan tulisan
Aku hanya bisa menuliskan rinduku disini
Kalian bisa saja jenuh dengan kisah rinduku
Tapi aku tidak,

Kalau boleh aku bercerita tentang rinduku
Mungkin akan ku tulis setebal novel Herry Potter
Atau bahkan lebih tebal dari itu
Kalian tau?
Jenuh kadang disiksa oleh rindu
Jenuh harus memikirkan cara melepas rindu agar tidak monoton
Dan…
Jenuh jika harus bermelo-melo dengan rindu

Mungkin orang akan berpikir aku bodoh
Karena rindu selalu berhasil menjeratku
Ku pikir lagi, itu memang benar
Aku terlalu bodoh
Menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop
Hanya untuk mengingat kisah lalu

Lagi-lagi rindu ini menggila
Kadang aku rindu keluargaku,
Kadang aku rindu kisah lalu dengan yang lalu,
Kadang dengan sawah di belakang rumah,
Kadang rindu teriakan tetangga sebelah,
Kadang rindu teman-teman yang kurang ajar
Kadang aku rindu bagaimana suasana mencari ikan di kali
Kadang juga aku rindu bagaimana rasanya berebut nasi berkatan

Ah,
Rindu lagi-lagi membuatku gagal menulis laporan
Sejak fajar muncul sampai lukisan mega merah menghiasi langit
Yang berhasil ku tulis hanya dua halaman
Tidak lebih, tidak kurang

Jika aku bertanya pada kalian,
Bolehkan aku rindu? Apa yang akan kalian jawab?
“Boleh-boleh saja” jawaban monoton
“Tidak”, kenapa?
Buat apa kamu memiliki rindu jika akhirnya semua terkalahkan oleh rindu

2 thoughts on “Rindu, Boleh?

    yasrifahmad ¨Sajak, Kata & Senja¨ said:
    1 Apr 2017 at 6:22 pm

    Salah

    Like

      Umi Mahmudah responded:
      1 Apr 2017 at 8:25 pm

      Kok salah?

      Like

Leave a comment